Selasa, 20 Januari 2015

KAMU

Kamu..
Iya kamu, kamu yang pernah ada dihati. Disaat sama kamu, aku bahagia banget! Kamu membuat aku seperti orang yang paling beruntung bisa punya orang kaya kamu! Kamu yang udah berhasil buat aku lupa sama "dia" kamu yang paling bisa bikin aku bahagia dengan hal hal yang sederhana.
Aku..
Aku merasa bodoh disaat bikin kamu nangis, ntah apa yang ada difikiranku saat itu ingin mengakhiri hubungan itu. Setiap aku ingin mengakhiri hubungan itu. Aku slalu mempunyai alasan yang kuat. Tapi aku ngga pernah bilang ke kamu. Iya itulah salahku. Salahku tidak terbuka sama kamu apa sebenarnya yang bikin aku minta mengakhiri hubungan itu. Setiap kamu bertanya "kamu kenapasih? Kamu kenapa minta udahan? Kamu udah ngga sayang lagi sama aku?" Yang hannya bisa aku jawab "aku ngga kenapa kenapa,aku cuman pengen udahan" tapi.. seandainya kamu tau. Aku cemburu,aku sakit  sendiri tau kalo kamu sama mantan kamu.......

Mungkin difikiran kamu waktu itu aku seperti anak kecil masalah sepele selalu dibesar-besarin. Tapi seandainya kamu tau aku takut banget kehilangan kamu. Aku takut kamu pergi. Aku takut kamu punya rasa sayang (lagi) sama mantan kamu. Aku takut. Dan disaat kamu memohon untuk tidak berakhir hubungan itu aku luluh. Dan aku mencoba untuk berubah..
iya berubah untuk tidak terlalu mendengarkan apa kata orang,berubah untuk tidak mengambil keputusan dengan cepat. Dan aku selalu berusaha merubah segala sikap buruk ku.
Tapi..
Kamu malah berubah. Kamu selalu membesar-besarkan masalah. Kamu berubah menjadi seperti orang yang tidak lagi ingin bersamaku. Dan itu ngebuat kita berantem hampir setiap hari
Disaat aku bilang "kamu bosen nggasih kita gini-gini terus ?" KAmu ngejawab "bosen. Tapi bosen jangan kita jadiin alasan untuk putus,kita udah dewasa masa kita cuman garagara bosen,kita putus?" Dan itu ngebuat aku semakin sayang sama kamu,semakin ngga mau kamu pergi.
Setelah beberapa minggu kamu bilang seperti itu. Kamu tetap seperti orang yang tidak ingin bersamaku lagi

Aku cape..
aku cape kita berantem terus,aku cape harus ngalah terus,aku cape purapura ngga ngedenger semua apa yg mereka bilang tentang kamu dan "dia",aku cape harus purapura ngga tau apa apa tentang kamu dan dia,aku cape ngadepin sikap kamu yang berubah menjadi orang yg aku benci.
Sampai akhirnya..
Aku memutuskan untuk mengakhiri hubungan itu.
Dan kamu langsung meng "iyakannya" aku tau itu yang kamu harapkan. Itu yang kamu inginkan dari semenjak kamu berubah.
Tapi..
Ntah kenapa disaat kamu pergi aku menginginkan kamu kembali. Aku ingin sekali bersamamu kembali. Perasaan campur aduk disaat kamu benar-benar pergi.
Aku memohon seperti orang bodoh,tolol agar kamu kembali. Mempertahankan hubungan yang pernah ada. Tapi disaat aku seperti itu aku berfikir "ini keinginan dia,biarkan dia bahagia"
Selama 2minggu aku mempertahankan,menunggu agar seperti dulu lagi. Dan tanpa aku sadari kamu sedang dekat dengan wanitalain.
Tepatnya 2minggu setelah aku dan kamu "putus" kamu pacaran dengan dia. Aku seneng kok waktu tau kamu pacaran sama dia,karna aku yakin. Dia bisa bikin kamu bahagia. Dia bisa bikin kamu menjadi orang yang paling "berharga" ngga seperti aku yang cuman bisa bikin kamu berfikiran "tidak pernah dihargai" jahat banget ya aku bikin kamu berfikiran kayak gitu heehe:').
Setelah kamu dengannya menjalani hubungan..
Aku bangkit..
Aku bangkit dari keterpurukanku..
Aku benci melupakan kenangan demi kenangan. Sampai akhirnya aku berakhir dengan keterpura-puraan. Aku pura pura mengikhlaskan,pura pura ngga terluka,aku pura pura tetap jalan kedepan. Aku purapura sudah melupakanmu...
13hari setelah kamu jadian sama dia. Kita ketemu,aku seneng bisa ketemu kamu lagi. Akhirnya kangen aku ilang hehe:')
Tapi dibalik itu semua..
Aku ngerasa sakit ngeliat kamu sama dia bercandaan.
Aku ngerasa sakit ngeliat kamu bahagia sama dia.
Aku ngerasa sakit ngeliat kamu bisa tertawa lepas bersamanya. Ternyata hati ini tidak bisa bohong. Aku samasekali tidak bahagia ngeliat kamu sama dia,aku sakit ngeliat kamu sama dia.
Tapi dengan apa yang aku liat itu,bikin aku semakin kuat. Bikin aku ngga gampang netesin airmata. Dan aku berhasil. Berhasil tidak nangis pada saat itu.

Dari sini aku mulai belajar.
Aku belajar untuk merelakan sesuatu yang selalu aku impikan. Sesuatu yang pernah aku banggakan. Dan sesuatu yang pernah menjadi bagian terpenting dari hidupku.
Meskipun sulit..
Aku belajar untuk melupakannya secara perlahan, aku membiarkan dia pergi berasama kenangan itu.
Namun ketahuilah. Jika kamu kembali. Aku tak akan mengulang semua kesalahan itu. Aku akan selalu menjadi yang baik dan terbaik untuk hidupmu sayang..
tetapi aku yakin jika kamu adalah takdirku. Maka semua itu akan kembali kepadaku sebagaimana mestinya. Tak perduli kapan dan bagaimana caranya:')

Tidak ada komentar:

Posting Komentar